Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Identifikasi 12 jenazah tragedi maut di KM 85 Tol Japek

 

Kapolri Listyo Sigit Prabowo, 
Identifikasi 12 jenazah tragedi maut di KM 85 Tol Japek


Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa semua pihak akan menyediakan layanan terbaik kepada keluarga korban insiden tabrakan beruntun di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 + 600, Karawang, Jawa Barat pada pagi hari Senin, 8 April 2024. Pada saat ini, Rumah Sakit Umum Daerah Karawang sedang melakukan prosedur Postmortem dan Antemortem untuk memenuhi kebutuhan identifikasi para korban kecelakaan yang fatal tersebut. 




Listyo menyatakan bahwa langkah selanjutnya adalah memberikan pelayanan terkait proses antemortem, yang melibatkan pengambilan jenazah oleh keluarga. Listyo juga menegaskan bahwa TNI-Polri bersama dengan pihak-pihak terkait lainnya sedang berusaha dengan sebaik mungkin untuk melaksanakan identifikasi korban kecelakaan tersebut. Pada saat ini, kegiatan yang sedang berlangsung terutama oleh Kepolisian dan didukung oleh TNI, pemerintah daerah, dan kolega dari Kementerian Perhubungan. Saat ini sedang berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik korban yang telah meninggal karena lukanya tergolong parah. Untuk itu, diperlukan tindakan evaluasi setelah kejadian, katanya. 


Dari data sementara, 12 individu yang menjadi korban terdiri dari tujuh orang laki-laki dan lima perempuan. Saat ini, semua sedang dilakukan autopsi untuk mengambil jaringan tubuh dan juga mengumpulkan properti yang ditemukan. "Kami telah mendapatkan dua Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang kemudian kami mengidentifikasi identitasnya dan sudah kami menghubungi keluarganya. Satu KTP berasal dari Ciamis dan satu lagi berasal dari Bogor," kata Kapolri Sigit. Listyo memaparkan bahwa rumah sakit akan melakukan pemeriksaan DNA untuk mengetahui keluarga seseorang di masa depan. Jika hasilnya sesuai atau mirip, maka mayat korban akan segera diserahkan kepada keluarga. 


Namun demikian, Listyo juga mengungkapkan kepedulian dan duka yang mendalam terhadap seluruh keluarga yang menjadi korban kecelakaan ini. Agar peristiwa serupa tidak terulang, kejadian ini akan digunakan sebagai evaluasi. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) mengungkapkan belasungkawa yang mendalam atas kejadian yang terjadi selama arus mudik, yang mana tentunya kejadian ini tidak diharapkan. Walau begitu, hal ini berubah menjadi suatu kejadian yang buruk dan menjadi materi untuk dievaluasi.  Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa timnya akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengaturan lalu lintas contraflow di jalan tol. 


Langkah ini diambil setelah terjadi kejadian kecelakaan fatal di bagian Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di KM 58 + 600, pada tanggal Senin 8 April 2024. Sampai sekarang, polisi masih tengah menyelidiki asal-usul kecelakaan berturut-turut yang melibatkan tiga kendaraan tersebut. Perkiraan sementara menyebutkan bahwa kejadian berbahaya terjadi ketika mobil Daihatsu Gran Max keluar dari jalur yang ditentukan. "Perlu dilakukan evaluasi terkait insiden yang terjadi di kilometer 58 jalur contraflow," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Km 70 Tol Jakarta-Cikampek, pada hari Senin tanggal 8 April 2024. Listyo mengumumkan bahwa kebijakan contraflow masih akan berlangsung. Menurut pendapatnya, kebijakan arah lalu lintas berlawanan masih diperlukan untuk mengurangi kemacetan, terutama selama periode masa libur. 


"Pengaturan contraflow akan terus dievaluasi agar ada penyesuaian di titik-titik tertentu yang kurang efektif dalam pengaturan satu arah." Namun di tempat lain, akan disesuaikan menjadi arus balik berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan. Selanjutnya, Listyo menekankan pentingnya meningkatkan sosialisasi kepada pengguna jalan agar mereka benar-benar siap sebelum melakukan perjalanan. Berbagai layanan telah disiapkan untuk kendaraan umum, termasuk pemeriksaan urine dan tes kesehatan, untuk memastikan bahwa para pengemudi dalam kondisi optimal saat mengangkut penumpang. 


Listyo menyarankan kepada para pengemudi untuk mengutamakan kesehatan mereka saat mengemudi, tidak memaksa diri jika merasa lelah. "Kami juga mengingatkan agar tidak memaksakannya, karena hasilnya bisa sangat buruk jika tetap dipaksakan." Menurut Kapolri, pentingnya untuk tidak memaksakan istirahat agar dapat mencapai tujuan dengan cepat sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. 



Post a Comment

Silahkan Berikan Komentar Anda !

Previous Post Next Post

Contact Form