Pertemuan Pemimpin Hamas dengan Erdogan saat Turki mencoba menengahi perang Gaza |
Ketua politbiro Hamas, yang merupakan kelompok perlawanan Palestina, telah bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam upaya Ankara untuk memiliki peran yang lebih penting dalam usaha menghentikan serangan Israel yang sedang terjadi di Gaza. Pada tanggal Sabtu 19 April 2024, Ismail Haniyeh menjumpai Erdogan di Istanbul setelah sehari sebelumnya dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan di Doha, Qatar, yang merupakan basis pemimpin Palestina.
Berdasarkan laporan di media Turki, pertemuan tersebut telah berlangsung selama lebih dari dua setengah jam antara Haniyeh dan Erdogan. Dalam pertemuan tersebut, mereka membicarakan serangan Israel terhadap wilayah Palestina dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat dikirim ke Gaza. Teks ini menggambarkan bahwa kedua pihak juga membicarakan strategi untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng di Palestina.
Namun, laporan tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan upaya mediasi yang sedang berlangsung untuk menghentikan serangan Israel di Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari enam bulan. Media pemerintah Turki, TRT, melaporkan bahwa Erdogan menyatakan dalam pertemuan tersebut bahwa Turki terus berupaya dengan tekun dalam diplomasi untuk memperoleh perhatian internasional terhadap penindasan yang terjadi di Palestina.
Dia juga menyatakan pada pertemuan tersebut bahwa perselisihan terbaru antara Israel dan Iran tidak boleh mengalihkan fokus pada kesengsaraan penduduk Gaza, dan dia menambahkan bahwa situasi semacam itu hanya akan menguntungkan pihak berkuasa di Israel. Namun, Erdogan mengeluarkan pernyataannya saat Ankara masih mendapat kritik dari negara-negara di wilayah tersebut karena tidak berhasil secara signifikan mengurangi hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Israel.
Mereka meyakini bahwa langkah ini bisa memaksa Israel untuk mengurangi tindakan kekejamannya di Gaza. Kepala diplomat Erdogan, Fidan, melakukan kunjungan ke Doha pada hari Rabu untuk bertemu dengan Haniyeh setelah pemerintah Qatar mengumumkan mereka akan mengkaji kembali peran mereka sebagai penengah antara Hamas dan pemerintahan Israel. Kata para ahli menunjukkan bahwa sikap tegas Erdogan terhadap pejabat pemerintahan Israel juga semakin menghambat upaya Turki sebagai perantara dalam konflik Gaza.