Rudal Rusia di Chernihiv: 17 tewas dan puluhan luka-luka

 

Rudal Rusia di Chernihiv: 17 tewas dan puluhan luka-luka

Tiga misil Iskander yang ditembakkan dari Rusia mengenai bangunan delapan tingkat dan menyebabkan kerusakan pada rumah sakit, fasilitas pendidikan, dan beberapa kendaraan. Pada tanggal 17 April 2024, terjadi serangan di Kota Chernihiv, Ukraina bagian utara, yang mengakibatkan 14 orang meninggal dan 61 orang lainnya mengalami luka. Serangan terbaru itu terjadi saat Ukraina sedang menghadapi situasi yang sangat serius. 




Selama dua tahun terakhir, terdapat ketidakseimbangan dalam jalannya perang tersebut. Ukraina menjadi terbatas dalam tindakan mereka karena mereka tidak mendapatkan dukungan militer yang memadai dari negara-negara sekutu Barat, terutama Amerika Serikat. Penjabat walikota Chernihiv, Oleksandr Lomako, mengatakan bahwa tiga serangan dengan rudal oleh Rusia menyebabkan kerusakan parah di beberapa bagian kota, termasuk sebuah gedung tinggi yang hancur. "Sangat disayangkan, Rusia terus terlibat dalam aksi teror terhadap penduduk sipil dan fasilitas umum seperti serangan yang menargetkan Chernihiv," ucapnya. 150 km di utara Kyiv, Chernihiv terletak. 


Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, mengungkapkan bahwa tembakan rudal tersebut juga menyebabkan kerusakan pada sebuah fasilitas kesehatan, bangunan pendidikan, dan banyak mobil milik warga sipil yang rusak akibat serangan tersebut. Menurut pernyataan gubernur regional Vyacheslav Chaus kepada media lokal, Rusia melancarkan aksi serangan menggunakan tiga rudal jelajah Iskander. Rusia meningkatkan intensitas serangan mereka terhadap kota-kota di wilayah Ukraina. Kyiv menjadi fokus negara tersebut dalam mengembangkan sektor listrik serta infrastruktur yang krusial. 


Saat Rusia terus menyerang kota-kota di Ukraina yang memiliki pertahanan udara yang lemah, pejabat tinggi negara tersebut semakin memperkuat usaha mereka untuk meminta dukungan internasional. Menurut pejabat-pejabat Ukraina, kepunahan yang terjadi sebenarnya dapat dicegah. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta komitmen dan dukungan dari sekutunya setelah beberapa jam serangan terjadi. "Dia mengatakan bahwa jika Ukraina memiliki peralatan pertahanan udara yang memadai dan jika komunitas internasional bersatu untuk melawan tindakan terorisme Rusia, maka situasi tersebut tidak akan terjadi." 


Post a Comment

Silahkan Berikan Komentar Anda !

Previous Post Next Post

Contact Form