Tertabrak Kereta Api, Ibu dan Anak Meninggal di Lokasi Kejadian

 


Tertabrak Kereta Api, Ibu dan Anak Meninggal di Lokasi Kejadian


Sebuah kecelakaan mematikan terjadi lagi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Brebes. Pada kesempatan ini, kendaraan Daihatsu Terios DK 1186 FB hadir. Sebuah kejadian terjadi di kawasan perlintasan tanpa palang pintu dimana sebuah kereta api bertabrakan. Pada sore hari Rabu, 10 April 2024, terletaklah Desa Kluwut di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Akibat dari kejadian tersebut, dua orang penumpang di dalam mobil yang merupakan seorang ibu dan anaknya, kehilangan nyawa mereka di tempat kejadian. 



Dua orang yang meninggal adalah Sumnyah yang berusia 62 tahun dan Cameliyah yang berusia 33 tahun. Mereka merupakan warga Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba. Kejadian ini dimulai ketika mobil yang dikemudikan oleh Wandi yang berusia 45 tahun melewati perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu di Desa Kluwut. Wandi diberikan dugaan bahwa ia kurang berhati-hati dan tidak memperhatikan kemungkinan adanya kereta yang sedang melintas. 


Kereta Api Airlangga dengan tujuan Pasar Senen-Surabaya dan nomor loko CC2018329 dari Daop Smc, akhirnya menghantam mobil tersebut dengan kuat, menyebabkannya terlempar sejauh 10 meter. Wandi, yang merupakan sopir, berhasil selamat dari kejadian dan ia hanya mengalami cedera minor. Saat insiden tersebut terjadi, dua orang penumpang mobil, yaitu Sumnyah dan Cameliyah, kehilangan nyawa mereka di tempat kejadian. Wandi tidak sadar bahwa ada kereta api yang sedang melintas dengan cepat dari arah barat. Wandi mengungkapkan bahwa dia dan keluarganya baru saja meninggalkan rumah untuk mengunjungi kerabat dan merayakan Lebaran serta menghadiri acara-tacara keluarga. 


Namun, ketika sedang bersiap-siap untuk melewati rel kereta, tiba-tiba sebuah kereta tiba dan menyebabkan mobil itu ditabrak. Ipda Yuswi Candra, Kepala Unit Penegakkan Hukum `Gakkum` Satlantas Polres Brebes, mengungkapkan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus kecelakaan tersebut. Ya, kejadian itu memang terjadi di perlintasan yang tidak memiliki palang pintu. Kami masih sedang menyelidiki kasus ini," kata Yuswi saat dimintai konfirmasi oleh wartawan. 



Bus PO Setia Negara Terbalik di Tol 'Cipali' KM 98 A, beberapa penumpang terluka

Pada sore hari Rabu, tanggal 10 April 2024, terjadi kecelakaan tunggal di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 98 A di daerah Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pada pukul 17.00 WIB, terjadi kecelakaan di mana Bus PO Setia Negara yang sedang menuju ke Cirebon dari Jakarta terguling. 

Ada 14 orang penumpang bus yang mengalami cedera, terdiri dari 5 orang yang mengalami cedera parah dan 9 orang yang mengalami cedera ringan. Menurut Kanit PJR Cipali, Ipda Raden Nugraha, Endang Nurmawan berusia 40 tahun dan merupakan penduduk Cirebon yang mengemudikan bus tersebut. 

Sebanyak 40 orang penumpang berada di dalam bus dengan nomor polisi B 7761 TGC. Tampaknya, sopir bus diduga mengemudikan kendaraan dengan sembrono. Bus tersebut bergerak di jalur yang cepat dari zona Jakarta menuju Cirebon. Ketika tiba di lokasi kejadian di KM 98+400 A, diperkirakan supir kurang waspada karena cuaca hujan, yang mengakibatkan kendaraan kehilangan kendali dan terguling pada hari Rabu, 10 April 2024. 

Dua lajur tol terhalang oleh sebuah bus yang terguling dengan posisi melintang. Ketika peristiwa tersebut terjadi, bus mengalami sedikit kerusakan. Sementara itu, korban yang mengalami cedera serius telah dibawa ke RS Abdul Radjak Purwakarta," kata dia. 

Sejumlah penumpang yang berhasil selamat terpaksa menunggu di pinggir jalan tol dan menunggu informasi dari tim bus. Mereka meminta agar bertanggung jawab dalam mengantarkan mereka ke tempat tujuan menggunakan kendaraan yang berbeda. Darman, penumpang lainnya, mengklaim bahwa ia hanya mengalami luka ringan akibat kejadian kecelakaan tunggal tersebut. 

Hanya ada luka ringan saja, dengan sedikit lecet di tangan. Semoga para pengelola bus bertanggung jawab, sehingga kami dapat merayakan Lebaran di kampung halaman," ucapnya dengan tegas. Saat berangkat dari Jakarta, sopir bus telah mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang tinggi, demikian yang ditambahkan olehnya. 

Beberapa penumpang telah menunggu di sisi jalan tol selama lebih dari dua jam. Beberapa waktu yang lalu, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul lima sore. Saat jalanan sudah sangat penuh dan berjalan lambat, hujan tiba-tiba mulai turun. Kemudian, dengan tiba-tiba di tempat kejadian, pengemudi secara tiba-tiba mengambil tindakan yang drastis dengan mengayuh kemudi dengan keras sehingga mobil terbalik," katanya. 

Seorang penumpang lain yang berhasil bertahan, yaitu Siti Farida, sempat mencatat kecepatan bus dalam pesan statusnya di aplikasi Whatsapp. "Kecepatan sekitar 80 hingga 90 kilometer per jam telah diajukan sejak awal, terungkap melalui aplikasi beberapa menit sebelum kecelakaan terjadi," demikian dijelaskannya. 

Siti Farida tidak mempunyai pengetahuan mengenai jumlah penumpang yang ada di bus, tetapi dia menyatakan bahwa bus tersebut penuh. 



Post a Comment

Silahkan Berikan Komentar Anda !

Previous Post Next Post

Contact Form