Keponakan 'Bunuh Paman' Dibungkus Sarung, Santai Gotong Karung Mayat Dalam Karung |
Tribun24 ( Jakarta) - Faizal Arifin (23) merasa tak bisa menahan rasa sedih setelah mengakhiri nyawa paman AH (32), yang juga merupakan bos dari warung Madura di Tangerang Selatan. Dalam pengungkapan berikutnya, terungkap bahwa Naedi, yang dikenal dengan inisial NA (28), menunjukkan tanggapan yang tidak terduga saat mengetahui bahwa Faizal telah membunuh pemilik warung Madura.
Pada sore hari Jumat (10/5/2024), Naedi ikut serta membantu Faizal dalam menjalankan tindakan pembunuhan terhadap pamannya di Jalan Lempar Cakram RT 04 RW 06, Benda Baru, Ciputat, Tangerang Selatan. Mayat AH kemudian diselimuti sarung dan ditinggalkan di Perumahan Makadam, Pamulang di daerah Tangerang Selatan.
Jenazah korban akhirnya berhasil ditemukan oleh penduduk setempat pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2024. Faizal dengan tegas menahan rasa sedihnya dan terus merunduk ketika hadir dalam konferensi pers mengenai kasus mayat yang dibungkus dengan sarung di Polda Metro Jaya, pada hari Selasa (14/5/2024). Dia mengakui bahwa dia jatuh setelah melakukan pembunuhan terhadap pamannya.
Mulai dari bulan Januari 2024, pelaku baru bekerja di warung Madura milik korban selama sekitar empat bulan. Selama periode empat bulan berkeja, FA melaporkan seringkali mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari korban. Pada saat berlangsungnya pekerjaan di warung rokok tersebut, pelaku sering kali menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari korban yang merupakan pemilik dari warung rokok tersebut, ungkap AKBP Titus Yudho Ully, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dalam konferensi pers yang dilakukan pada hari Selasa, tanggal 14 Mei 2024.
Faizal mengatakan bahwa pada awalnya ia berpikir untuk tidak melanjutkan rencananya untuk membunuh bos warung Madura, yang juga adalah pamannya, AH. FA menyampaikan pengakuannya saat menghadiri jumpa pers mengenai pengungkapan kasus tersebut di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada hari Selasa (14/5/2024).
Pasca melakukan pembunuhan, Faizal tetap melanjutkan pekerjaannya seperti biasanya. Tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan meyakinkan pihak kepolisian bahwa ia tidak terlibat dalam aksi pembunuhan tersebut. "Seperti yang sudah-sudah, setelah peristiwa tersebut, dia tetap menjalankan bisnisnya seperti biasa," ujar AKBP Titus Yudho Ully, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada hari Senin (13/5/2024).
Faizal adalah keponakan AH yang diajak oleh korban untuk bekerja di warung Madura tersebut. Saat dimintai keterangan, Faizal mengklaim bahwa ia adalah orang terakhir yang berada di dekat korban. Faizal juga mendeskripsikan bahwa korban sedang menghadapi problematika hutang-piutang dengan orang lainnya. "Dialah yang mengklaim bahwa dia adalah satu-satunya orang yang terakhir kali bertemu dengan korban." Lalu, si orang yang terkena dampak tersebut menghadapi konflik dengan individu lainnya. Maka, Titus mengungkapkan bahwa dia mencoba untuk mengalihkan perhatian.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima oleh TribunJakarta.com, terlihat bahwa karung yang berisikan mayat AH diletakkan di pom bensin mini yang terletak di dekat warung korban. Video keamanan juga menunjukkan sepeda motor yang terletak di sekitar toko makanan itu. Faizal, yang berpakaian dengan kemeja panjang, kain sarung, dan topi peci, mencoba mengangkat karung tersebut agar bisa diletakkan di bagian depan motor.
Namun, Faizal terlihat menghadapi kesulitan saat mengangkat karung tersebut. Individu yang terlibat tampak berulang kali naik dan turun dari motornya. Sesaat setelah itu, si pelaku akhirnya turun dari sepeda motornya dan menaruh karung yang berisi jasad korban di tepi warung.
Kemudian, Faizal menghubungi seseorang yang disinyalir sebagai tukang soto bernama Naedi (28) dengan cara mengayunkan tangan kanannya. Naedi segera mendekati Faizal dan membantu mengangkat karung itu. Kedua orang itu terlihat tenang saat mereka membawa karung yang berisi mayat, meskipun ada beberapa pengendara motor yang melintas di depan mereka. Seseorang yang sedang mengendarai motor sempat berhenti di depan toko milik korban untuk melakukan pembelian.
AKBP Titus Yudho Ully, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, menyampaikan bahwa Naedi telah memperoleh karung yang digunakan untuk menyimpan tubuh korban. Naedi berada dalam peran penting dalam membersihkan ceceran darah AH. Waktu kejadian tersebut, dia melakukan pengawasan di sekitarnya. Lalu, setelah insiden tersebut, dia turut membersihkan bekas-bekas noda darah dan membantu dalam pembelian karung. Kemudian, dia membantu mengangkat jenazah ke dalam karung untuk kemudian dibuang. Di samping itu, Naedi juga mengajak Faizal untuk mengeksekusi korban karena merasa tersinggung oleh sikap AH.