 |
| Ricuh, Demo Hari Buruh di Semarang Diwarnai Saling Dorong dengan Pihak Keamanan |
Sejumlah mahasiswa turut berpartisipasi dalam unjuk rasa May Day yang digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Semarang. Situasi menjadi semakin tegang dan terjadi insiden saling mendorong antara mahasiswa dan polisi. Pada hari Rabu (1/5/2024), terlihat sekelompok mahasiswa melakukan demonstrasi di depan Kantor Gubernur Mahasiswa di Jalan Pahlawan, Semarang.
Terlihat bahwa massa yang ada berasal dari Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Islam Negeri Walisongo, dan Universitas Islam Sultan Agung. Para mahasiswa yang sangat banyak juga mengisi sebagian jalan sehingga pihak berwenang menerapkan sistem rekayasa contraflow di Jalan Pahlawan. Walaupun demikian, tidak terlihat ada kendaraan yang melintas di jalan tersebut.
Nampaknya situasi memanas sekitar pukul 14.40 WIB. Polisi dan mahasiswa terlibat dalam insiden saling mendorong ketika mahasiswa berusaha untuk memasuki halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah secara paksa. Polisi menghentikan mahasiswa untuk memasuki area perkantoran dikarenakan tidak terdapat kegiatan di dalamnya. Namun, alasan mahasiswa adalah untuk membacakan pernyataan sikap di tempat tersebut.
Suasana sudah kondusif setelah koordinator aksi meminta massa untuk meninggalkan tempat. Peserta demonstrasi melanjutkan tindakan mereka dengan memberikan pidato secara bergantian di dalam mobil komando. Pada hari ini, kita berkomemorasi Hari Buruh Internasional sebagai upaya memperjuangkan hak-hak dan perjuangan pekerja Indonesia.
Pada hari ini, kami semua hadir untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional," kata seorang mahasiswa dari mobil komando. Beberapa tuntutan dalam aksi ini meliputi pembatalan UU Cipta Kerja, pengesahan RUU PRT, peningkatan kesejahteraan guru dan dosen yang berstatus honorer, menghentikan komersialisasi pendidikan, dan melakukan revisi terhadap Kemendikbud nomor 2 tahun 2024.