Ternyata ini Penyebab Utama Kecelakaan Bus Putera Fajar , Subang Jabar |
Komite Nasional Keselamatan Transportasi 'KNKT' sedang melakukan investigasi terhadap insiden kecelakaan yang melibatkan bus wisata yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di daerah Ciater, Subang, pada hari Sabtu 11 Mei 2024.
Setelah kejadian tersebut, sebanyak 11 orang meninggal dunia, di antaranya terdapat satu orang yang merupakan penduduk asal Cibogo Subang. Selain itu, terdapat 13 orang menderita luka-luka serius dan 40 orang mengalami luka ringan dalam rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok.
Pada saat ini, kami sedang mengumpulkan data dan informasi yang faktual. Ketua KNKT Soerjanto mengungkapkan bahwa kami akan melakukan investigasi menyeluruh untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan, termasuk melakukan wawancara dengan sopir dan pihak terkait. Hal ini disampaikan saat melakukan pemeriksaan terhadap bus Putera Fajar yang terlibat kecelakaan di Terminal Subang pada Minggu 12 Mei 2024.
Ternyata, setelah dilakukan penelitian, ditemukan bahwa spesifikasi bus standar telah mengalami perubahan menjadi high decker. Bus Putera Fajar mengalami perubahan spesifikasi dengan diubah menjadi bus high decker dari bus konvensional. Menurut Soerjanto, perubahan spesifikasi dapat mempengaruhi keseimbangan kendaraan.
Di samping itu, KNKT juga menginspeksi keadaan sistemnya terutama pada bagian pengereman. Proses pemeriksaan untuk mengetahui akar penyebab dari suatu keadaan kecelakaan.
"Sopir membenarkan bahwa sistem pengereman bus mengalami masalah sebelum terjadinya kecelakaan," kata sopir tersebut.Soerjanto dari KNKT akan melaksanakan pemeriksaan terhadap sistem keselamatan lainnya. KNKT sampai saat ini belum dapat memberikan penjelasan mengenai faktor penyebab kecelakaan yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia di dalamnya.
Harapannya adalah bahwa "Kita ingin segera menemukan penyebab kecelakaan yang menyebabkan banyak korban jiwa ini," katanya dengan harapan bahwa hasil inspeksi akan segera terungkap.
Mereka juga memberikan penghormatan yang sangat sedih kepada keluarga korban dan berharap agar para korban yang terluka sembuh dengan segera. Serupa dengan itu, Kepala Komisi Kepolisian Nasional yaitu Irjen Pol Purnawirawan Pudji Hartanto menyatakan bahwa melalui investigasi, ditemukan perbedaan antara casing dan bagian dalam kendaraan Bus Trans Putra Fajar yang mematikan ini. Sebuah bus tua telah dimodifikasi dengan casing baru, sehingga memiliki tampilan seperti mobil baru.
Bus ini juga diubah menjadi High Decker dengan menggunakan material yang tidak sesuai, terbukti tidak mampu bertahan dari benturan saat terjadi kecelakaan," ungkap Pudji Hartanto kepada para wartawan saat melihat bus yang hancur di Terminal Subang. Di samping itu, bus PO Trans Putera Fajar ini dilaporkan tidak lagi memiliki KIR yang valid sejak tanggal 6 Desember 2023.
Informasi ini dapat dipastikan berdasarkan data yang tercatat pada aplikasi mitradarat, yang dimiliki oleh direktorat jendral perhubungan darat. Menggunakan sasis yang usang, Jetbus3 ini meliputi bodi yang sudah lusuh. Hino A K1 J R K A merupakan jenis sasis yang diproduksi antara tahun 2003 hingga 2006. Dalam kesimpulannya, ia menjelaskan bahwa sisi-sisinya sudah mencapai usia 18-21 tahun yang dianggap sangat tua dan tidak pantas digunakan.