Netanyahu “Belum Siap Untuk Menghentikan” Perang Di Gaza

Netanyahu “Belum Siap Untuk Menghentikan” Perang Di Gaza

 

Menteri Pertahanan Mesir, Mohamed Zaki, telah melakukan pertemuan di Kairo dengan perwakilan Amerika Serikat untuk wilayah Timur Tengah, Brett McGurk, dalam rangka membahas langkah-langkah yang dapat diambil guna mencapai kesepakatan untuk menghentikan kekerasan di Jalur Gaza. 




Diskusi tersebut juga melibatkan perbincangan mengenai langkah-langkah untuk memfasilitasi akses ke Gaza dan memperkuat bantuan kemanusiaan yang mengalir ke wilayah Palestina, seperti yang diungkapkan oleh pihak militer dalam sebuah pernyataan. 


Acara tersebut mengulas tentang "perkembangan wilayah yang terjadi saat ini" di tengah proses militer yang dilakukan oleh Israel di wilayah kantong Palestina dan "dampak kemanusiaan yang serius," sesuai dengan pernyataan yang diberikan. Selama tahun 2006, Gaza telah dihadapkan oleh Israel dengan tindakan penghambatan yang mengakibatkan hampir 2 juta dari 2,3 juta penduduknya mengalami situasi yang sangat buruk dengan kekurangan pasokan makanan, air, dan obat-obatan. 


Beberapa hari yang lalu, Presiden AS Joe Biden mengungkapkan bahwa Israel telah menawarkan sebuah perjanjian yang terdiri dari tiga tahap untuk mengakhiri konflik di Gaza dan memastikan pembebasan para tawanan yang masih ditahan di wilayah tersebut. Terdapat beberapa hal yang termasuk dalam rencana tersebut, seperti penghentian pertempuran, pertukaran orang yang ditahan sebagai sandera, dan pembangunan kembali wilayah Gaza. 


Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pada hari Senin bahwa dia "belum bersedia untuk menghentikan" perang di Gaza, dan meragukan keakuratan pernyataan Biden tentang usulan gencatan senjata. 


Hingga saat ini, perundingan tak langsung antara Israel dan Hamas yang dilakukan dengan bantuan mediasi AS, Qatar, dan Mesir belum berhasil mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik secara permanen. Meskipun terdapat resolusi dari Dewan Keamanan PBB yang menyerukan penghentian serangan, Israel masih melanjutkan tindakan kekerasan di Gaza setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023. 


Lebih dari 36.650 penduduk Gaza telah meninggal dunia, dengan mayoritas yang terdiri dari perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 83.300 lainnya mengalami luka-luka, seperti yang dilaporkan oleh otoritas kesehatan setempat. Delapan bulan setelah Israel berakhir, Gaza mengalami kerusakan parah karena terhambatannya akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel telah dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional. 


Dalam keputusannya yang terbaru, Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di kota Rafah, yang menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina. 


Post a Comment

Silahkan Berikan Komentar Anda !

Previous Post Next Post

Contact Form