London, Inggris. Lebih 40 Ribu Jamaah Ahmadiyah Hadiri Jalsah Salanah 2024 |
Pada hari Kamis tanggal 25 Juli 2024, sekitar 40 ribu orang yang tergabung dalam kelompok Islam Ahmadiyah dari berbagai negara telah tiba di London, Inggris. Mereka berencana untuk hadir pada acara Jalsa Salanah UK tahun 2024. Konferensi internasional yang sangat besar ini akan diadakan selama tiga hari pada tanggal 26 hingga 28 Juli 2024.
Berdasarkan observasi terhadap
Di Inggris, di Bandara Heathrow, panitia lokal dari Ahmadiyya Moeslim Association United Kingdom menyambut para peserta Jalsah Salanah yang berasal dari 100 negara di seluruh dunia. Kebanyakan orang yang ikut acara tersebut menginap di asrama Universitas Surrey.
Tidak hanya anggota jemaat Ahmadiyah, acara Jalsah Salanah UK 2024 juga dihadiri oleh beberapa tokoh agama dari berbagai unsur, termasuk dari Indonesia yang diwakili oleh Dekan Ushuluddin UIN Jakarta, Ismatu Ropi, dan guru besar UIN Sunan Kalijaga, Alimatul Qibtiyah yang mewakili kaum perempuan Muhammadiyah. Alimatul, yang juga merupakan anggota Komnas Perempuan, turut bertindak sebagai seorang komisioner.
Ismail Ropi, yang kerap disapa Ismet, mengungkapkan rasa keingintahuannya terhadap Jalsah Salanah, terutama yang diadakan di Inggris, yang merupakan acara pertemuan terbesar bagi jemaat Ahmadiyah dari seluruh dunia dan mampu menarik kehadiran puluhan ribu orang. "Saya sangat tertarik untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang di Jalsah Salanah. Seperti seorang peneliti, hal tersebut menarik perhatian saya." kata Ismet.
Ismet tidaklah asing dengan Jalsah Salanah karena ia telah lama mempelajari Ahmadiyah yang akan merayakan 100 tahun kehadirannya di Indonesia pada tahun 2025. "Pertemuan tahunan ini pasti terkait dengan rasa kedekatan dalam Islam yang merupakan cara terbaik untuk memperkokoh hubungan persaudaraan," ucapnya.
Sementara Alimatul Qibtiyah mengklaim sebagai seseorang yang peka terhadap isu-isu perempuan, partisipasinya dalam Jalsah Salanah yang akan dihadiri oleh banyak orang dari berbagai negara menjadi kesempatan baginya untuk melihat dengan lebih dekat bagaimana Ahmadiyah memperlakukan perempuan dan segala isu yang terkait dengan perbedaan gender.
Saya ingin mengklarifikasi mengenai gagasan seputar perempuan, terutama dalam hal kepemimpinan perempuan. Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa Ahmadiyah memiliki perspektif yang berbeda mengenai poligami serta kebebasan dalam peran gender dalam hubungan pernikahan. Orang tersebut menginginkan untuk menghasilkan karya tulis yang berhubungan dengan pemikiran Ahmadiyah, dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi mereka yang bukan anggota Ahmadiyah.
Amir Nasional Jamaah Ahmadiyah Indonesia, Maulana Mirajuddin Sahid menyatakan bahwa Jalsa Salanah London selalu dinantikan oleh para jamaah Ahmadiyah karena acara tersebut merupakan kesempatan untuk bertemu dan mendengarkan pidato dari Khalifah, pemimpin tertinggi Ahmadiyah,
Masih Hazrat Mansoor Ahmad tinggal di London.
Maulana menjelaskan bahwa Jalsah adalah pertemuan besar. Salanah berarti pertemuan tahunan, sehingga dapat dijelaskan sebagai suatu acara yang diadakan setiap tahun. Jalsah Salanah biasanya diadakan di setiap negara di mana Ahmadiyah mengalami perkembangan pesat.
Di kota London, acara akan diadakan di Hadeeqatul Mahdi, Oakland Farm, Alton, Hampshire. Lokasinya terletak sekitar 80 kilometer dari pusat kota. Di lokasi seluas 210 hektar ini, rencananya akan diletakkan berbagai macam bendera yang mewakili negara-negara dimana Ahmadiyah berada.
Beberapa tamu undangan juga dijadwalkan untuk berbicara dalam forum yang akan berlangsung selama tiga hari ini dengan tujuan menyampaikan pendapat mereka mengenai Islam dan Ahmadiyah. Ceramahnya tidak melibatkan isu-isu politik. Jalsah Salanah merupakan suatu acara yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota tanpa adanya pembahasan mengenai keputusan organisasi. Menurut Yendra Budiana, Sekretaris Pers JAI, dakwah Islam hanya fokus pada tujuan menciptakan perdamaian dunia.