Grasstrack, Mamo SS Raih Medali Emas di nomor Modifikasi Perorangan PON XXI |
Pembalap dari Jawa Barat, Prima Julio Sudrajat, yang lebih dikenal dengan sebutan Mamo SS, berhasil mendapatkan medali emas di kategori Modifikasi Perorangan dalam cabang olahraga Bermotor-Grasstrack pada PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Lomba yang diadakan di Sirkuit GTX Sena Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada hari Senin (16/9) ini diikuti oleh 22 pembalap unggulan dari berbagai provinsi di Indonesia.
Mamo SS berhasil tampil sebagai yang tercepat dan paling konsisten selama 10 putaran perlombaan. Dengan tambahan satu medali emas, Jabar semakin mendekati gelar juara umum untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, atau bisa disebut Hattrick!
Sejak awal, Mamo SS tampil dengan sangat baik dan segera mengambil alih posisi terdepan. Di awal perlombaan, ia diapit secara ketat oleh Inggil Bernaditus dari Jawa Tengah yang berada di tempat kedua, Lantian Juan dari Aceh di tempat ketiga, dan Ahmad Zusrizal, pembalap lokal dari Sumatera Utara, di posisi keempat.
Dimas Lintang Trenggono asal Papua Barat berhasil menempati posisi kelima dalam daftar lima besar. Di lap ketiga, terjadi perubahan yang signifikan ketika Lantian Juan dari Aceh berhasil mendahului Inggil Bernaditus dan meraih posisi kedua.
Walaupun Lantian berusaha keras untuk melewati Mamo SS, pembalap dari Jawa Barat tersebut berhasil mempertahankan posisinya dengan baik, menunjukkan kemampuan fisik dan keterampilan teknis yang sangat impresif di lintasan balapan yang sulit.
Pembalap lokal, Ahmad Zusrizal, mengalami nasib yang kurang baik ketika mengalami masalah teknis pada motornya, yang mengakibatkan dirinya terpaksa mundur dari posisi empat teratas. Jepri Bule dari Banten memanfaatkan momentum ini dengan baik, sehingga ia mampu naik dari posisi ketujuh menjadi posisi keempat.
Ketekunannya yang luar biasa tampak pada putaran akhir saat ia mampu menyalip Inggil Bernaditus, meraih tempat ketiga dan mendapatkan medali perunggu.
Kemenangan Mamo SS dalam kategori Modifikasi Perorangan ini tidak hanya mencerminkan keunggulan yang ditunjukkan sejak awal perlombaan, tetapi juga menekankan betapa pentingnya menjaga konsistensi dalam menghadapi tekanan dari pesaing.
Pada lap ketiga, Lantian Juan berusaha mendekat dan memberikan perlawanan, tetapi Mamo SS tetap bisa mempertahankan performa dan konsentrasinya tanpa melakukan kesalahan. Kemampuannya untuk tetap unggul di trek yang teknis dengan berbagai jenis permukaan menunjukkan bahwa timnya memiliki pengalaman dan persiapan yang baik.
Jepri Bule asal Banten juga pantas mendapat apresiasi. Walaupun memulai dari posisi 10 besar, ia menunjukkan semangat yang luar biasa dalam bertanding, berhasil mencapai peringkat atas dan menyalip pembalap yang sebelumnya lebih baik.
Kesuksesannya meraih medali perunggu menunjukkan bahwa balapan grasstrack tidak hanya bergantung pada kecepatan, tetapi juga pada strategi dalam mengelola momentum dan memanfaatkan kondisi yang ada di trek.
Dalam kelas Modifikasi Perorangan, Mamo SS berhasil membawa medali emas untuk Jawa Barat, sementara Lantian Juan dari Aceh memperoleh medali perak, dan Jepri Bule dari Banten meraih medali perunggu.
Dalam persaingan yang sengit di tahap akhir, ajang Grasstrack PON XXI ini menampilkan kualitas tinggi dari para pembalap muda Indonesia yang mampu berkompetisi dengan baik di tingkat nasional.