Menelusuri apa yang diajarkan Jokowi ke anak-anaknya supaya sukses?

 

Menelusuri apa yang diajarkan Jokowi ke anak-anaknya supaya sukses?


Keluarga Joko Widodo (Jokowi) merupakan contoh yang jelas dari peribahasa "buah tidak jauh dari pohonnya." Tentunya, ketiga generasi dalam keluarga tersebut berhasil meraih kesuksesan sebagai pengusaha. 

Awal mula berasal dari ayah Jokowi, Noto Miharjo, yang bekerja sebagai pengusaha perabotan rumah tangga. Anak pertama, Jokowi, kemudian melanjutkan karir ini. Selanjutnya, garis keturunan pebisnis juga terlihat pada dua anak Jokowi atau cucu Noto, yaitu Gibran dan Kaesang. 

Bahkan ungkapan tersebut juga mencakup bukan hanya bidang bisnis, tetapi juga mencakup politik. Seluruh anak dan menantu mulai memulai langkah karir mereka di bidang politik. Anak sulung Gibran menjabat sebagai Walikota Solo dan sekarang mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024. 

Kemudian, Bobby Nasution, yang merupakan menantu, telah menjabat sebagai Walikota Medan sejak tahun 2020. Sementara itu, anak bungsu Kaesang telah dengan tegas menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Namun, menarik untuk mencari tahu apa yang diajarkan Jokowi kepada anak-anaknya agar mereka bisa meraih kesuksesan. Jenis pendidikan orang tua seperti apa yang diterapkan oleh Presiden RI ke-7 tersebut? Penting untuk dicatat bahwa Jokowi memiliki tiga anak dari pernikahan pertamanya dengan Iriana, yaitu Gibran. Kahiyang (lahir tahun 1991) dan Kaesang (lahir tahun 1994). 

Dalam otobiografi yang berjudul Jokowi: Memimpin Kota, Menyentuh Jakarta (2012), Jokowi mengungkapkan bahwa ketiga anaknya tumbuh di lingkungan yang relatif tanpa tantangan, di mana masa kecil mereka dipenuhi dengan kecukupan. 

Peristiwa ini berkaitan dengan kesuksesan yang diraih oleh bisnis CV Rakabu yang dimiliki oleh Jokowi. Dari ketiga anaknya, hanya Gibran yang pernah mengalami masa-masa sulit bersama Jokowi. Gibran dilahirkan pada waktu Jokowi baru memulai usaha yang tidak berjalan dengan mudah. 

Ketika Gibran berumur tiga tahun, bisnis milik Jokowi mengalami kebangkrutan setelah tertipu oleh seseorang. Namun, setelah itu, usaha Jokowi mulai pulih kembali. Ia mulai meraih keuntungan. Keluarga bisa kembali berbahagia. Sementara itu, Kahiyang dan Kaesang dilahirkan pada saat-saat bersejarah bagi bisnis Jokowi. 

Berbeda dengan kakaknya, keduanya tidak pernah mengalami kebisingan dari suara gergaji mesin dan tidak pernah menghirup debu kayu yang bertebaran di rumah. Karena pada tahun-tahun tersebut, Jokowi telah memiliki workshop dan pabrik miliknya sendiri. 

Kaesang mengakui bahwa semasa kecilnya ia sering diantarkan menggunakan mobil ketika berangkat ke sekolah. Kegiatan tersebut bisa dikatakan sangat jarang dilakukan oleh masyarakat. 

Meskipun demikian, pria yang dilahirkan di Solo ini menyadari bahwa memberikan kemewahan dan privilese kepada anak tidaklah menguntungkan. Telah tersedia banyak contoh dan penelitian mengenai hal ini. 

Berdasarkan hal ini, Jokowi memiliki pendekatan khusus dalam mendidik anak. Metodenya adalah mengirimnya ke Singapura untuk menuntut ilmu. Menurut Jokowi, tinggal di luar negeri membuat seseorang menyadari bahwa hidup itu tidaklah mudah. Di tempat tersebut untuk menuntut ilmu, ketiganya tidak lagi didampingi oleh orang tua. Mereka perlu bangun lebih awal untuk menggunakan sarana transportasi umum. 

Demikian juga saat merasakan lapar. Mereka perlu mencari makan untuk diri mereka sendiri. Tidak ada lagi kesempatan untuk mengeluh atau meminta pertolongan kepada orang tua. Namun, hanya dua dari anak-anaknya yang benar-benar menempuh pendidikan di luar negeri, yaitu Gibran dan Kaesang. 

Gibran diketahui telah menuntut ilmu di Orchid Park Secondary School di Singapura sebelum melanjutkan ke Management Development Institute of Singapore (MDIS). Kaesang pernah menempuh pendidikan di Anglo-Chinese School International dan melanjutkan kuliah di Singapore University of Social Sciences. 

Akhirnya, strategi yang diterapkan Jokowi berhasil membuat anak-anaknya menjadi mandiri. Kemandirian ini kemudian membawanya kepada terbentuknya sikap rasa tanggung jawab, sikap sopan, dan ketidakputusasaannya. 

Semua pengalaman tersebut mendorong Gibran dan Kaesang untuk berani memulai bisnis beberapa tahun setelah mereka menyelesaikan sekolah. Saat memulai bisnis tersebut, keduanya melakukannya secara mandiri. 

Jokowi mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki informasi terkait perjalanan bisnis anaknya di awal-awal waktu. Meskipun dia sudah mengetahui, dia tetap tidak berusaha mencarikan dana untuk mereka. Semua anaknya menjalankan bisnisnya sendiri, termasuk dalam hal pencarian dana dan operasional, tanpa bantuan dari Jokowi, meskipun dia sudah menjadi pemimpin negara. 

Saat ini, kedua anaknya telah menjalankan berbagai jenis bisnis. Dari usaha tersebut, dompet mereka semakin menebal. Menurut LHKPN 2023, Gibran memiliki kekayaan sebesar Rp 26 miliar, sedangkan Kaesang memiliki harta sekitar Rp 92 miliar. 



Post a Comment

Silahkan Berikan Komentar Anda !

Previous Post Next Post

Contact Form